2009年7月30日星期四

KIAT SUKSES LANGSING DENGAN DIET RENDAH KALORI





KIAT SUKSES LANGSING DENGAN DIET RENDAH KALORI
Us Radjah





Gemuk bukan suatu bukti bahwa kita sudah hidup lebih mamur. Gemuk sebaiknya lebih diwaspadai sebagai suatu tanda kelebihan zat gizi atau kelebihan jumlah makanan yang kita konsumsi. Organisasi Kesehatan Dunia /World Helath Organisation (WHO) menyebutkan, kegemukan/obesitas merupakan penyakit epidemi dunia yang harus diberantas karena komplikasi yang ditimbulkan. Lakukan diet rendah kalori sekarang juga sebelum beragam penyakit menghampiri Anda.

Penelitian selama enam bulan yang dilakukan Universitas Louisiana State, Amerika Serikat dan diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association pada 5 April lalu, menunjukkan bahwa mengurangi kalori menurunkan tingkat insulin dan suhu tubuh yang utama.

Seorang pakar dari Inggris mengatakan penelitian itu menarik tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi usia harapan hidup. Diketahui bahwa mengurangi jumlah kalori pada makanan tikus dan hewan-hewan lainnya memperpanjang usia mereka.

Menurut penelitian, membatasi jumlah kalori yang dicerna oleh tubuh mempengaruhi proses metabolisme dan kepekaan terhadap insulin dan tentunya menjaga berat badan pada skala sehat.

Riset yang dipimpin Dr. Eric Ravussin dari Pennington Biomedical Research Center, Louisiana State University ini melibatkan 48 pria dan wanita gemuk dalam keadaan sehat namun tidak ada yang rajin berolahraga, pada periode Maret 2004 sampai Agustus 2004.

Kelompok pertama diminta mentaati pola makan yang mempertahankan berat badan mereka dan kelompok kedua harus mengurangi kalori yang dimakan sebesar 25 persen. Kelompok ketiga diharuskan membatasi kalori yang dimakan dan berolahraga. Sementara kelompok keempat menjalani diet sangat rendah kalori sampai berat badan mereka susut 15 persen, yang kemudian dilanjutkan dengan pola makan sehat untu mempertahankan berat badan mereka.

Setelah enam bulan, kelompok yang tidak melakukan diet rata-rata kehilangan 1 persen berat badan mereka, sementara berat badan kelompok yang dibatasi kalorinya turun 10,4 persen.

Berat mereka yang kalorinya dikurangi dan harus berolahraga susut 10 persen sementara kelompok keempat yang melakukan diet kalori sangat ketat, turun 13,9 persen.

Tingkat insulin dilaporkan juga sangat berkurang di ketiga kelompok yang membatasi kalori. Tingkat insulin rendah adalah salah satu faktor yang ditemukan pada orang yang hidup melewati usia 100 tahun.




Gambar Kacy Collins, 34, partisipan yang sukses menjalani diet rendah kalori

Responden yang membatasi kalori juga memperlihatkan suhu tubuh lebih rendah, yang selama ini dikatakan membantu seseorang hidup lebih lama. Dengan suhu lebih rendah berarti tubuh manusia tidak perlu mengeluarkan energi berlebihan.


Kacy Collins, 34, karyawati dari Baton Rouge, yang setiap harinya tak banyak melakukan gerak dan menghabiskan waktunya di belakang meja bergabung dalam penelitian ini untuk menurunkan berat badan dan mengurangi resiko penyakit yang gula dan jantung yang banyak dialami keluarganya.

Pada awalnya Collins mengaku sangat kesulitan membiasakan diri melakukan diet rendah kalori, mengurangi makanan manis dan meningkatkan aktivitas olah tubuh setiap hari. Selama masa diet Collins banyak makan buah dan sayur yang membuat perutnya terasa kenyang. Meskipun dia bosan, namun dia mendapat hasil yang dia inginkan, berat badan turun sekitar 30 pon (15 kg) selama penelitian yang berakhir dua tahun silam. Saat ini Collins hanya merasakan keuntungan dari diet rendah kalori yang telah dijalaninya.

Perubahan pola makan serba instan, tinggi lemak, banyak mengandung gula dan protein, ditambah kurangnya olahraga menjadikan semakin banyak orang mengalami obesitas. Kondisi ini harus dicegah karena selain mengurangi estetika penampilan diri, obesitas juga memicu timbulnya beragam penyakit seperti diabetes melitus, stroke, darah tinggi, serangan jantung hingga kanker.

Obesitas terjadi karena adanya penumpukan lemak tubuh melebihi batas normal, ujar Dr. Waluyo Soerjodibroto, Sp.G, PhD, ahli gizi dari RSCM. Di dalam tubuh, kelebihan kalori akibat asupan makanan berlebih akan ditimbun dalam bentuk lemak. Jika lemak tidak dibakar untuk beraktifitas, timbunan lemak akan semakin menumpuk, hal inilah yang menyebabkan orang mengalami obesitas, imbuh Waluyo. Jika dulu, obesitas lebih didominasi orang-orang diatas 40 tahun. Saat ini remaja dan anak-anak juga banyak mengalami obesitas. Seperti penelitian yang dilakukan International Obesity Task Force (IOTF) bekerjasama dengan WHO, hasil penelitiannya menunjukan, satu dari sepuluh anak di dunia mengalami kelebihan berat badan. Bahayanya lagi, obesitas pada anak beresiko menimbulkan kebutaan ketika usianya 20-an dan setelah usia 35 tahun biasanya menderita gangguan ginjal, diabetes dan darah tinggi, papar Prof.Philip James, ketua IOTF.


Kecenderungan meningkatnya obesitas disebabkan banyak faktor, seperti kelebihan konsumsi makanan karena ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang meningkat. Kurangnya aktifitas fisik dan olahraga juga menjadi penyebab lainnya. Sebagian kasus obesitas juga bisa disebabkan faktor psikologis, seperti stress yang dapat memicu sebagian orang menjadi lebih banyak makan. Walaupun belum ada penelitian pasti, faktor genetik juga diduga menjadi penyebab lain dari obesitas.


Apakah anda obesitas?

Untuk mengetahui apakah tubuh kita mengalami obesitas sebenarnya mudah dan bisa dilakukan sendiri. Menurut Waluyo, untuk menentukan seseorang mengalami obesitas atau tidak bisa dilakukan dengan pengukuran Body Mass Index (BMI), standar yang sudah ditetapkan WHO. Caranya, BMI diukur menggunakan rumus berat badan (kg) : tinggi badan2 (m2) sehingga satuannya kg/m2. contohnya jika berat badan Anda 70 kg dan tinggi badan 1,65m, perhitunganya adalah 70: (1,65 x 1,65) = 25,3. dari tabel BMI, Anda termasuk overweight.

Anda dapat menguji kegemukan cara tes berikut:
  • Bercerminlah, perhatikan wajah, lengan, pinggang dan pinggul Anda
  • Cubitlah bagian belakang lengan atas dengan telunjuk dan ibu jari.
  • Jika terasa tebalnya lebih dari 2,5 sentimeter, berarti Anda tergolong gemuk.
  • Ukurlah tinggi dan berat badan Anda. Berat ideal adalah (tinggi-100)-10 persen. Contoh: bila tinggi anda 160 cm, maka berat yang sebaiknya adalah 160-100-(10%x60)= 54 kg. Jika tubuh Anda berkerangka besar dan sering olahraga, berat sampai 20 persen di atas berat badan ideal juga masih normal. Namun jika Anda berkerangka kecil dan jarang olah raga berat, sampai 10% di bawah berat ideal juga masih normal. Berat badan Anda ketika usia 25 tahun biasanya ideal.
  • Bila mengalami gemuk di daerah perut. Ini sangat berbahaya, karena berarti organ-organ penting tidak dapat bekerja dengan baik.
  • Ukurlah lingkar pinggang. Bila angkanya lebih dari 95 cm dan atau lebih 85 cm (wanita) maka sudah tergolong gemuk. Orang yang terlalu gemuk memang kurang lincah. Mereka juga lebih mudah kena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, ginjal, hati, kencing manis serta sukar mengatasi penyakit kantong empedu, rhematik, dan asma.


Umur (th) Berat Badan Kebutuhan Kalori


PRIA
10-12 30 1.950
13-15 40 2.200
16-19 53 2.360
20-59 56 2.700
>60 56 1.960

WANITA
10-12 32 1.750
13-15 42 1.900
16-19 46 1.850
20-59 50 2.100
>60 50 1.700

BMI Weight Status
Di bawah 18.5 : Underweight
18.5-24.9 : Normal
25.0-29.9 : Overweight
30. ke atas : Obese
Sumber: National Health Institut


Kendalikan dengan diet rendah kalori


Banyak cara bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan, Waluyo menyarankan melakukan pengaturan asupan makanan dengan diet rendah kalori untuk menurunkan dan mengontrol berat badan ideal. Diet rendah kalori ini digolongkan menjadi tiga jenis, diet rendah kalori I dengan asupan kalori perhari 1200 kal, jenis ini mampu menurunkan berat badan dengan cepat namun beresiko tubuh kekurangan vitamin B kompleks. Diet rendah kalori II dengan asupan kalori 1500 kal terbukti efektif menurunkan berat badan. Diet kalori golongan ke III dengan asupan kalori 1700 kal/hari, diet golongan ke tiga asupan kalorinya lumayan banyak sehingga harus diimbangi dengan olahraga teratur agar lebih efektif menurunkan berat badan. Dari ketiga jenis ini diet golongan II paling banyak dilakukan karena jumlah kalornya tidak terlalu sedikit sehigga tidak menimbulkan rasa terlalu lapar bagi yang menjalani.


Berikut contoh menu diet rendah kalori II selama satu hari.

Bahan Pangan Pagi Siang Malam
Beras 30 g 35 g 35 g
Telur 50g - -
Sayuran 100g 150g 150g
Gula pasir 10 g - -
Daging - 100g 50g
Tempe/Tahu - 50g 50g
Minyak - 10g 5g
Buah 100g 100g 100g
Diadaptasi dari: Penuntun Diit, bagian Gizi RSCM dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia


Tip Sukses Diet Rendah Kalori
Diet keras Anda tidak akan berhasil jika tidak memperhatikan hal-hal berikut ini
  1. Hindari ngemil makanan berlemak, kue-kue manis berbahan tepung, cokelat dan ice cream karena walaupun sedikit bahan pangan ini berkalori tinggi.
  2. Jika timbul rasa lapar dan belum saatnya makan, atasi dengan mengkonsumsi buah atau sayuran karena bahan pangan ini kaya serat yang akan memberikan rasa kenyang lebih lama.
  3. Jangan mengolah bahan pangan dengan digoreng, gunakan metode memasak dikukus, direbus atau dipanggang. Metode memasak ini tidak menggunakan minyak sehingga konsumsi lemak dapat diminimalkan.
  4. Hindari sumber karbohidrat simpleks seperti gula, permen dan sirup. Konsumsi karbohidrat kompleks seperti kentang, nasi, roti dan jagung, jenis karbohidrat ini lebih lambat diserap tubuh.
  5. Jika membeli daging, pilih daging tanpa lemak, hindari jeroan, kulit dan brutu. Bagian ini merupakan sumber lemak.
  6. Olah raga teratur agar kelebihan lemak bisa dibakar
  7. Kontrol diri dan disiplin yang tinggi sangat mempengaruhi keberhasilan diet Anda

Sumber :
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYnpG0w83Fh1J5NqP7GudcDiolqWstakI7iKqu29n5AmW5PLkk-z9x4-Fm38gCzIh0wn7zcBe2PZzj_bhrOwL14IzwB2K838BX074LBq7tU4ud043qjGWfys85xzE4Zbh5X-ANEvWCmuaC/s320/j0400600.jpg&imgrefurl=http://budiboga.blogspot.com/2007/01/rahasia-sukses-diet-rendah-kalori.html&usg=__2Ma6WlaxdH7iTeZXtx7iHBMMyw8=&h=320&w=256&sz=15&hl=id&start=39&um=1&tbnid=v1wIpRFpLr2JLM:&tbnh=118&tbnw=94&prev=/images%3Fq%3Dprogram%2Bstudi%2Bgizi%26imgcolor%3Dyellow%26ndsp%3D20%26hl%3Did%26sa%3DN%26start%3D20%26um%3D1

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1139208533,59551,
http://www.kapanlagi.com/a/awet-muda-dengan-diet-rendah-kalori.html